Wujudkan
Remaja yang Cerdas dalam Mengelola Keuangan
Penduduk Indonesia terdiri dari
kalangan menengah atas dan menengah bawah. Ini menandakan tidak semua
masyarakat bisa memenuhi kebutuhan bahkan keinginan dengan mudah. Mengingat
tidak semua penduduk di dunia khususnya di Indonesia mempunyai pendapatan yang
cukup untuk membiayai semua kebutuhan keluarganya terutama kebutuhan anak-anaknya.
Tentunya, untuk membantu meminimalisasi kesulitan tersebut, sebagai remaja atau
sebagai anak-anak dari orang tua, kita harus membantu mereka dalam menyikapi
masalah keuangan yang terjadi di negara ini dan dimulai dari diri kita dilingkungan
keluarga.
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Manusia memiliki banyak
kebutuhan, kebutuhan tersebut akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia
dan pengetahuan. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat
konkret saja, melainkan juga bersifat abstrak, misalnya rasa aman, nyaman, tentram,
serta ingin dihargai dan dihormati. Dengan demikian, kebutuhan manusia tidak
terbatas. Ketidakterbatasan kebutuhan manusia disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu semakin bertambahnya jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, taraf hidup semakin meningkat, lingkungan pergaulan atau tempat
tinggal, dan tingkat kebudayaan manusia semakin maju. Kita telah mengetahui
bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dihadapkan pada masalah
keterbatasan sumber daya yang ada dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas.
Mengelola keuangan memanglah hal
yang tidak gampang bagi orang dewasa apalagi bagi remaja yang selalu dihadapkan
dengan kebutuhan dan keinginan yang begitu beragam. Di usia remaja saat ini,
banyak keinginan yang harus mereka penuhi demi memenuhi kepuasan diri
masing-masing. Tak peduli berapa banyak uang yang akan mereka keluarkan tanpa perencanaan
sebelumnya, seperti belanja, nonton, jalan-jalan, membeli handphone, dan lain sebagainya. Sikap seperti inilah yang harus
kita lihat terlebih dahulu tentang ada tidaknya manfaat, sehingga kita dapat
mendahulukan kebutuhan mana yang harus kita penuhi terlebih dahulu. Apabila
kita sebagai remaja tidak bisa mengelola keuangan yang ditanggungjawabkan
kepada kita, pastinya kita akan selalu merasa kurang dengan jumlah uang yang
diberikan kepada kita. Sehingga dari fenomena tersebut dibutuhkan suatu
manajemen keuangan yang harus dilakukan remaja khususnya remaja SMA yang selalu
ingin memenuhi keinginannya tanpa memanajemen keuangan mereka sehingga pola
konsumtif yang melekat pada diri remaja bisa diatasi dengan tepat.
Dari
persolan-persoalan remaja yang memiliki sifat konsumtif yang tinggi dibutuhkan
beberapa aksi untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengelola keuangan bagi remaja :
1. Menentukan
Skala Prioritas
Saya yakin, remaja di era globalisasi ini sangat
sedikit yang menerapkan sistem skala prioritas yaitu daftar pilihan kebutuhan
untuk menentukan mana yang hendak ia putuskan dalam mengonsumsi kebutuhan
mereka. Menerapkan skala prioritas adalah hal terpenting untuk dapat
mendahuluhan kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan daripada keinginan semata.
Pada umumnya, pada usia remaja cenderung lebih konsumtif karena mereka
mempunyai sifat yang selalu ingin memiliki sesuatu lebih tinggi. Misalnya dimasa
mereka yang yang sedang mengalami pubertas selalu ingin tampil yang terbaik, modis,
dan selalu mengikuti tren yang sedang berkembang. Salah satunya adalah dalam
hal fashion. Dalam perkembangan zaman
yang telah kita ikuti, kita rasakan, dan kita lihat saat ini banyak model fashion yang bermunculan. Dari tahun ke
tahun selalu ada model-model yang terbaru yang dikeluarkan. Tentunya bagi
remaja SMA menjadi hal sangat penting untuk mengikuti mode yang sedang
berkembang. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi orang tua apalagi orang tua
yang memiliki pendapatan kurang. Mereka yang belum mempunyai penghasilan
sendiri tentu saja menambah pengeluaran orang tua mereka. Memang ini menjadi
hal yang tidak sulit bagi mereka yang dikategorikan keluarga menengah ke atas,
namun menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang menengah ke bawah
karena dilihat masyarakat tidak semuanya bisa memenuhi keinginan anaknya. Namun
semua dapat diatasi dengan memanajemen
uang bagi remaja masa kini.
Contohnya
apabila per bulan kita dijatah sebesar Rp 150.000,00 mungkin pertama yang ada
dipikiran kita adalah “mana cukup 150
ribu rupiah untuk satu bulan ?”
“Kebutuhan remaja SMA apa saja sih, kok hanya
dijatah 150 ribu per bulan? Uang saku sudah pasti, pulsa perlu banget, uang
buat ngerjain tugas, beli peralatan sekolah ? beli handphone ? laptop ? beli baju ? hangout bareng teman-teman?”
Keinginan-keinginan tersebut tak heran jika selalu
ada di benak seorang remaja SMA. Supaya keinginan tersebut dapat mereka
dapatkan tentunya dengan Rp 150.000,00 tak cukup apabila sekaligus dibelikan
keinginan yang mereka mau. Dengan menentukan skala prioritas semua dapat
teratur dengan tepat. Contohnya :
Manajemen
Keuangan Remaja SMA per bulan
No.
|
Jenis
Kebutuhan
|
Pengeluaran
per Barang
|
1.
|
Uang
jajan @Rp 3.000,00/hari
|
Rp
90.000,00
|
2.
|
Tugas
Sekolah
|
Rp
15.000,00
|
3.
|
Pulsa
|
Rp
18.000,00
|
4.
|
Peralatan
sekolah (buku, alat tulis, atribut sekolah, uang kas, dll)
|
Rp
23.000,00
|
5.
|
Tabungan
|
Rp
4.000,00
|
Jumlah
|
Rp
150.000,00
|
Untuk keinginan membeli handphone, baju atau yang lainnya bisa menggunakan uang tabungan
setelah uang terkumpul. Dengan demikian, kebutuhan bisa termanajemen dengan
tepat dan tidak berantakan dengan masalah keuangan. Hal ini juga membantu
remaja SMA untuk meringankan beban
pikirannya sehingga ia bisa lebih fokus dengan pelajaran.
2. Mulai
Merencanakan Masa Depan
Masa depan merupakan masa yang tidak dapat dihindari
bagi semua orang. Bagi remaja masa depan adalah awal untuk mulai memikirkan
tujuan hidup mereka masing-masing. Dalam hal ini yang dimaksud adalah melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi apabila mereka
menginginkannya. Pastinya setiap orang menginginkan masa depannya cerah. Begitu
juga remaja SMA yang disarankan untuk melanjutkan kuliah karena mereka belum
mempunyai keterampilan yang cukup untuk terjun ke dunia pekerjaan.
Dengan alasan meringankan beban orang tua, remaja
bisa melakukannya dengan selalu menata atau merancang masa depannya
masing-masing sejak mulai duduk di bangku SMA. Dengan kita mempunyai pemikiran
dan alasan seperti itu, ketika kita dihadapkan dengan keinginan yang
bermacam-macam yang tidak menjadi prioritas kebutuhan remaja akan mengubah pola
pikirnya, remaja akan lebih condong menabungkan uangnya untuk masa depannya
atau untuk sedikit meringankan biaya kuliahnya besok. Misalnya, dari pernyataan
pada nomor 1. Remaja mempunyai tabungan sebesar Rp 4.000,00 per bulan, dan jika
50% dari tabungan tersebut digunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka
inginkan, sehingga sisa tabungan Rp 2.000,00/bulan. Apabila remaja menabung
sejak kelas X, maka akan mendapatkan tabungan untuk masa depan sebesar Rp
72.000,00 selama 3 tahun hanya dari uang bulanan yang ditanggungjawabkan kepada
remaja.
3. Memilih
Teman Pergaulan
Salah satu faktor ketidakterbatasan kebutuhan
manusia adalah lingkungan pergaulan atau tempat tinggal. Dalam hidup
bermasyarakat budaya dan keadaan sosial sangat memengaruhi perilaku anggota
masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan sifat atau kebiasaan untuk meniru tingkah
laku orang lain (demonstration effect).
Teman adalah salah satu orang yang mempunyai
pengaruh besar dalam kehidupan kita. Dalam dunia remaja, mereka mempunyai
pengaruh terhadap pola pikir kita terhadap keinginan-keinginan yang beragam. Apabila
remaja bergaul dengan mereka yang suka berfoya-foya, suka berbelanja, suka
tidak suka kita harus mengikuti mereka. Secara otomatis kita menjadi remaja
yang konsumtif dalam menghabiskan uang bulanan kita dengan tidak teratur.
Sehingga remaja yang seharusnya menyisakan Rp 4.000,00/bulan sebagai uang
tabungan menjadi tidak mempunyai uang sisa untuk ditabung.
Dalam hal ini, remaja harus pandai-pandai memilih
teman dalam bergaul agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang kurang
bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang yang ada di sekitarnnya. Selain
remaja mendapat keuntungan tidak terjerumus kedalam hal-hal yang kurang
bermanfaat, remaja juga tetap bisa menyisakan uang untuk ditabung jika remaja
bisa memilih teman pergaulan yang baik.
Dari
ketiga cara tersebut apabila dilakukan dengan teratur dan bersungguh-sungguh,
maka remaja SMA tidak akan kebingungan dalam mengelola keuangan yang diberikan tanggung
jawabnya kepada remaja. Remaja akan lebih bisa mandiri, meringankan sedikit
beban orang tua, dan bisa melaksanakan tanggung jawabnya. Selain itu, remaja
juga sudah bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian,
kita bisa menciptakan remaja SMA menjadi remaja yang cerdas dan bertanggung jawab
dalam mengelola keuangan.
1 komentar:
Thanks infonya. Zaman skrg banyak loh orang yang masuk dalam kategori generasi sandwich. Mereka rentan banget alami masalah keuangan. Nah untuk mengatasinya, temen-temen bisa liat caranya di sini ya: Tips Generasi Sandwich agar tidak sengsara di hari tua
Posting Komentar