Kamis, 21 November 2013

Pengelolaan Keuangan Bagi Remaja



Wujudkan Remaja yang Cerdas dalam Mengelola Keuangan
            Penduduk Indonesia terdiri dari kalangan menengah atas dan menengah bawah. Ini menandakan tidak semua masyarakat bisa memenuhi kebutuhan bahkan keinginan dengan mudah. Mengingat tidak semua penduduk di dunia khususnya di Indonesia mempunyai pendapatan yang cukup untuk membiayai semua kebutuhan keluarganya terutama kebutuhan anak-anaknya. Tentunya, untuk membantu meminimalisasi kesulitan tersebut, sebagai remaja atau sebagai anak-anak dari orang tua, kita harus membantu mereka dalam menyikapi masalah keuangan yang terjadi di negara ini dan dimulai dari diri kita dilingkungan keluarga.
            Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Manusia memiliki banyak kebutuhan, kebutuhan tersebut akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan pengetahuan. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret saja, melainkan juga bersifat abstrak, misalnya rasa aman, nyaman, tentram, serta ingin dihargai dan dihormati. Dengan demikian, kebutuhan manusia tidak terbatas. Ketidakterbatasan kebutuhan manusia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu semakin bertambahnya jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, taraf hidup semakin meningkat, lingkungan pergaulan atau tempat tinggal, dan tingkat kebudayaan manusia semakin maju. Kita telah mengetahui bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dihadapkan pada masalah keterbatasan sumber daya yang ada dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas.
            Mengelola keuangan memanglah hal yang tidak gampang bagi orang dewasa apalagi bagi remaja yang selalu dihadapkan dengan kebutuhan dan keinginan yang begitu beragam. Di usia remaja saat ini, banyak keinginan yang harus mereka penuhi demi memenuhi kepuasan diri masing-masing. Tak peduli berapa banyak uang yang akan mereka keluarkan tanpa perencanaan sebelumnya, seperti belanja, nonton, jalan-jalan, membeli handphone, dan lain sebagainya. Sikap seperti inilah yang harus kita lihat terlebih dahulu tentang ada tidaknya manfaat, sehingga kita dapat mendahulukan kebutuhan mana yang harus kita penuhi terlebih dahulu. Apabila kita sebagai remaja tidak bisa mengelola keuangan yang ditanggungjawabkan kepada kita, pastinya kita akan selalu merasa kurang dengan jumlah uang yang diberikan kepada kita. Sehingga dari fenomena tersebut dibutuhkan suatu manajemen keuangan yang harus dilakukan remaja khususnya remaja SMA yang selalu ingin memenuhi keinginannya tanpa memanajemen keuangan mereka sehingga pola konsumtif yang melekat pada diri remaja bisa diatasi dengan tepat.
Dari persolan-persoalan remaja yang memiliki sifat konsumtif yang tinggi dibutuhkan beberapa aksi untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola keuangan bagi remaja :
1.      Menentukan Skala Prioritas
Saya yakin, remaja di era globalisasi ini sangat sedikit yang menerapkan sistem skala prioritas yaitu daftar pilihan kebutuhan untuk menentukan mana yang hendak ia putuskan dalam mengonsumsi kebutuhan mereka. Menerapkan skala prioritas adalah hal terpenting untuk dapat mendahuluhan kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan daripada keinginan semata. Pada umumnya, pada usia remaja cenderung lebih konsumtif karena mereka mempunyai sifat yang selalu ingin  memiliki sesuatu lebih tinggi. Misalnya dimasa mereka yang yang sedang mengalami pubertas selalu ingin tampil yang terbaik, modis, dan selalu mengikuti tren yang sedang berkembang. Salah satunya adalah dalam hal fashion. Dalam perkembangan zaman yang telah kita ikuti, kita rasakan, dan kita lihat saat ini banyak model fashion yang bermunculan. Dari tahun ke tahun selalu ada model-model yang terbaru yang dikeluarkan. Tentunya bagi remaja SMA menjadi hal sangat penting untuk mengikuti mode yang sedang berkembang. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi orang tua apalagi orang tua yang memiliki pendapatan kurang. Mereka yang belum mempunyai penghasilan sendiri tentu saja menambah pengeluaran orang tua mereka. Memang ini menjadi hal yang tidak sulit bagi mereka yang dikategorikan keluarga menengah ke atas, namun menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang menengah ke bawah karena dilihat masyarakat tidak semuanya bisa memenuhi keinginan anaknya. Namun  semua dapat diatasi dengan memanajemen uang bagi remaja masa kini.
Contohnya apabila per bulan kita dijatah sebesar Rp 150.000,00 mungkin pertama yang ada dipikiran kita adalah “mana cukup 150 ribu rupiah untuk satu bulan ?”
“Kebutuhan remaja SMA apa saja sih, kok hanya dijatah 150 ribu per bulan? Uang saku sudah pasti, pulsa perlu banget, uang buat ngerjain tugas, beli peralatan sekolah ? beli handphone ? laptop ? beli baju ? hangout bareng teman-teman?”
Keinginan-keinginan tersebut tak heran jika selalu ada di benak seorang remaja SMA. Supaya keinginan tersebut dapat mereka dapatkan tentunya dengan Rp 150.000,00 tak cukup apabila sekaligus dibelikan keinginan yang mereka mau. Dengan menentukan skala prioritas semua dapat teratur dengan tepat. Contohnya :
Manajemen Keuangan Remaja SMA per bulan
No.
Jenis Kebutuhan
Pengeluaran per Barang
1.
Uang jajan @Rp 3.000,00/hari
Rp 90.000,00
2.
Tugas Sekolah
Rp 15.000,00
3.
Pulsa
Rp 18.000,00
4.
Peralatan sekolah (buku, alat tulis, ­­atribut sekolah, uang kas, dll)
Rp 23.000,00
5.
Tabungan
Rp 4.000,00
Jumlah
Rp 150.000,00

Untuk keinginan membeli handphone, baju atau yang lainnya bisa menggunakan uang tabungan setelah uang terkumpul. Dengan demikian, kebutuhan bisa termanajemen dengan tepat dan tidak berantakan dengan masalah keuangan. Hal ini juga membantu remaja SMA  untuk meringankan beban pikirannya sehingga ia bisa lebih fokus dengan pelajaran.
2.      Mulai Merencanakan Masa Depan
Masa depan merupakan masa yang tidak dapat dihindari bagi semua orang. Bagi remaja masa depan adalah awal untuk mulai memikirkan tujuan hidup mereka masing-masing. Dalam hal ini  yang dimaksud adalah melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi apabila mereka menginginkannya. Pastinya setiap orang menginginkan masa depannya cerah. Begitu juga remaja SMA yang disarankan untuk melanjutkan kuliah karena mereka belum mempunyai keterampilan yang cukup untuk terjun ke dunia pekerjaan.
Dengan alasan meringankan beban orang tua, remaja bisa melakukannya dengan selalu menata atau merancang masa depannya masing-masing sejak mulai duduk di bangku SMA. Dengan kita mempunyai pemikiran dan alasan seperti itu, ketika kita dihadapkan dengan keinginan yang bermacam-macam yang tidak menjadi prioritas kebutuhan remaja akan mengubah pola pikirnya, remaja akan lebih condong menabungkan uangnya untuk masa depannya atau untuk sedikit meringankan biaya kuliahnya besok. Misalnya, dari pernyataan pada nomor 1. Remaja mempunyai tabungan sebesar Rp 4.000,00 per bulan, dan jika 50% dari tabungan tersebut digunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan, sehingga sisa tabungan Rp 2.000,00/bulan. Apabila remaja menabung sejak kelas X, maka akan mendapatkan tabungan untuk masa depan sebesar Rp 72.000,00 selama 3 tahun hanya dari uang bulanan yang ditanggungjawabkan kepada remaja.
3.      Memilih Teman Pergaulan
Salah satu faktor ketidakterbatasan kebutuhan manusia adalah lingkungan pergaulan atau tempat tinggal. Dalam hidup bermasyarakat budaya dan keadaan sosial sangat memengaruhi perilaku anggota masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan sifat atau kebiasaan untuk meniru tingkah laku orang lain (demonstration effect).
Teman adalah salah satu orang yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan kita. Dalam dunia remaja, mereka mempunyai pengaruh terhadap pola pikir kita terhadap keinginan-keinginan yang beragam. Apabila remaja bergaul dengan mereka yang suka berfoya-foya, suka berbelanja, suka tidak suka kita harus mengikuti mereka. Secara otomatis kita menjadi remaja yang konsumtif dalam menghabiskan uang bulanan kita dengan tidak teratur. Sehingga remaja yang seharusnya menyisakan Rp 4.000,00/bulan sebagai uang tabungan menjadi tidak mempunyai uang sisa untuk ditabung.
Dalam hal ini, remaja harus pandai-pandai memilih teman dalam bergaul agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang kurang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang yang ada di sekitarnnya. Selain remaja mendapat keuntungan tidak terjerumus kedalam hal-hal yang kurang bermanfaat, remaja juga tetap bisa menyisakan uang untuk ditabung jika remaja bisa memilih teman pergaulan yang baik.
Dari ketiga cara tersebut apabila dilakukan dengan teratur dan bersungguh-sungguh, maka remaja SMA tidak akan kebingungan dalam mengelola keuangan yang diberikan tanggung jawabnya kepada remaja. Remaja akan lebih bisa mandiri, meringankan sedikit beban orang tua, dan bisa melaksanakan tanggung jawabnya. Selain itu, remaja juga sudah bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian, kita bisa menciptakan remaja SMA menjadi remaja yang cerdas dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan.

1 komentar:

Dani Wahyu mengatakan...

Thanks infonya. Zaman skrg banyak loh orang yang masuk dalam kategori generasi sandwich. Mereka rentan banget alami masalah keuangan. Nah untuk mengatasinya, temen-temen bisa liat caranya di sini ya: Tips Generasi Sandwich agar tidak sengsara di hari tua

Posting Komentar

Popular Posts

Followers

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes